1. Pengertian system bilangan desimal
Sebenarnya angka 1 dapat ditulis dengan angka 01, atau 001, atau juga 0001, dan yang lainnya. itulah mengapa nilai dari angka 1=01=001 dan seterusnya adalah sama. Tidak hanya itu, dalam pecahan juga berlaku seperti itu tapi bedanya jika dibilangan bulat angka 0 disebelah kiri boleh tidak dianggap maka dibilangan pecahan angka 0 yang boleh tidak dianggap berada disebelah paling kanan contoh 0,2=0,20=0,200=0,2000 Tapi alangkah baiknya kita tidak melakukan hal tersebut karena pemborosan. Cara penulisan ini tidak hanya berlaku pada system bilangan desimal saja tapi juga yang lainnya.
Berikut adalah cara penulisan bilangan desimal:
#Penulisan harus menggunakan symbol “0,1,2,3,4,5,6,7,8,9”
#Apabila angka paling kanan sudah mencapai angka 9 maka angka selanjutnya adalah angka 0 lalu sebelah kirinya ditambah nilai 1. Lihat tabel 1.
# konversikanlah dulu bilangan bulat desimal ke biner dengan cara pembagian berulang dengan angka 8 sebagai pemaktor:
# 45 dibagi 8 = 5 sisa 5
#5 dibagi 8 = 0 sisa 5
# kemudian konversikan bilangan pecahan desimal ke biner dengan cara perkalian berulang dengan angka 8 sebagai pemaktor:
#0,625 dikali 8 = 0 sisa 5
#gabungkan sisa hasil pembagian bilangan bulat dan pecahan tadi:
Jadi hasil oktalnya adalah : 55,5
3. Contoh konversi dari bilangan desimal ke bilangan hexadesimal
Rubahlah bilangan desimal ini 45,62510 menajadi bilangan hexadesimal ?
Jawab:
# konversikanlah dulu bilangan bulat desimal ke biner dengan cara pembagian berulang dengan angka 8 sebagai pemaktor:
# 45 dibagi 16 = 2 sisa 13=D
#5 dibagi 8 = 0 sisa 2
# kemudian konversikan bilangan pecahan desimal ke biner dengan cara perkalian berulang dengan angka 8 sebagai pemaktor:
#0,625 dikali 16 = 0 sisa A
#gabungkan sisa hasil pembagian bilangan bulat dan pecahan tadi:
jadi hasil hexadesimalnya adalah : 2D,A
Sistem bilangan ini adalah sistem yang sering kita gunakan sehari-hari. Bilangan desimal adalah sistem bilangan dengan basis (simbol penulisan) 10 bilangan, artinya “ketika anda menulis angka dari 0 sampai ke 9 maka angka tersebut akan kembali angka 0 pada digit berikutnya ”. sehingga simbol penulisan yang kita gunakan ada 10 simbol. Contohnya tabel berikut:
Sistem bilangan juga bisa diibaratkan wadah, apabila wadahnya tambah besar maka isinya makin banyak, sama halnya dengan basis apabila basisnya makin besar maka isinya makin banyak. Coba perhatikan “tabel 1”. pada tingkatan ke 1 sampai 4 sudah mempunyai angka sebanyak 40 . itu terjadi karena basis kita menggunakan 10 basis.
Banyaknya angka tersebut akan berbeda jika kita menggunakan basis yang lain. Contohnya apabila kita menggunakan basis 2 maka banyaknya angka pada basis ini bukan 40 tapi 8 angka. Untuk lebih fahamnya coba perhatikan contoh tabel dibawah ini:
Banyaknya angka tersebut akan berbeda jika kita menggunakan basis yang lain. Contohnya apabila kita menggunakan basis 2 maka banyaknya angka pada basis ini bukan 40 tapi 8 angka. Untuk lebih fahamnya coba perhatikan contoh tabel dibawah ini:
2. Penulisan sistem bilangan desimal
Sebenarnya angka 1 dapat ditulis dengan angka 01, atau 001, atau juga 0001, dan yang lainnya. itulah mengapa nilai dari angka 1=01=001 dan seterusnya adalah sama. Tidak hanya itu, dalam pecahan juga berlaku seperti itu tapi bedanya jika dibilangan bulat angka 0 disebelah kiri boleh tidak dianggap maka dibilangan pecahan angka 0 yang boleh tidak dianggap berada disebelah paling kanan contoh 0,2=0,20=0,200=0,2000 Tapi alangkah baiknya kita tidak melakukan hal tersebut karena pemborosan. Cara penulisan ini tidak hanya berlaku pada system bilangan desimal saja tapi juga yang lainnya.
Berikut adalah cara penulisan bilangan desimal:
#Penulisan harus menggunakan symbol “0,1,2,3,4,5,6,7,8,9”
#Apabila angka paling kanan sudah mencapai angka 9 maka angka selanjutnya adalah angka 0 lalu sebelah kirinya ditambah nilai 1. Lihat tabel 1.
Konversi bilangan desimal ke bilangan lain
Berikut adalah konversi dari bilangan desimal ke bilangan lainnya baik pecahan maupun bulat
1. Contoh konversi dari bilangan desimal ke bilangan biner
Rubahlah bilangan desimal ini 45,62510 menajadi bilangan biner ?
Jawab:
# konversikanlah dulu bilangan bulat desimal ke biner dengan cara pembagian berulang dengan angka 2 sebagai pemaktor:
# 45 dibagi 2 = 22 sisa 1
#22 dibagi 2 = 11 sisa 0
#11 dibagi 2 = 5 sisa 1
#5 dibagi 2 = 2 sisa 1
#2 dibagi 2 = 1 sisa 0
#1 dibagi 2 = 0 sisa 1
# kemudian konversikan bilangan pecahan desimal ke biner dengan cara perkalian berulang dengan angka 2 sebagain pemaktor:
#0,625 dikali 2 = 0,25 sisa 1
#0,,25 dikali 2 = 0,5 sisa 0
#0,5 dikali 2 = 0 sisa 1
#gabungkan sisa hasil pembagian bilangan bulat dan pecahan tadi:
Jadi hasil binernya adalah : 101101,101
2. Contoh konversi dari bilangan desimal ke bilangan oktal
Rubahlah bilangan desimal ini 45,62510 menajadi bilangan oktal ?
Jawab:
Berikut adalah konversi dari bilangan desimal ke bilangan lainnya baik pecahan maupun bulat
1. Contoh konversi dari bilangan desimal ke bilangan biner
Rubahlah bilangan desimal ini 45,62510 menajadi bilangan biner ?
Jawab:
# konversikanlah dulu bilangan bulat desimal ke biner dengan cara pembagian berulang dengan angka 2 sebagai pemaktor:
# 45 dibagi 2 = 22 sisa 1
#22 dibagi 2 = 11 sisa 0
#11 dibagi 2 = 5 sisa 1
#5 dibagi 2 = 2 sisa 1
#2 dibagi 2 = 1 sisa 0
#1 dibagi 2 = 0 sisa 1
# kemudian konversikan bilangan pecahan desimal ke biner dengan cara perkalian berulang dengan angka 2 sebagain pemaktor:
#0,625 dikali 2 = 0,25 sisa 1
#0,,25 dikali 2 = 0,5 sisa 0
#0,5 dikali 2 = 0 sisa 1
#gabungkan sisa hasil pembagian bilangan bulat dan pecahan tadi:
Jadi hasil binernya adalah : 101101,101
2. Contoh konversi dari bilangan desimal ke bilangan oktal
Rubahlah bilangan desimal ini 45,62510 menajadi bilangan oktal ?
Jawab:
# konversikanlah dulu bilangan bulat desimal ke biner dengan cara pembagian berulang dengan angka 8 sebagai pemaktor:
# 45 dibagi 8 = 5 sisa 5
#5 dibagi 8 = 0 sisa 5
# kemudian konversikan bilangan pecahan desimal ke biner dengan cara perkalian berulang dengan angka 8 sebagai pemaktor:
#0,625 dikali 8 = 0 sisa 5
#gabungkan sisa hasil pembagian bilangan bulat dan pecahan tadi:
Jadi hasil oktalnya adalah : 55,5
3. Contoh konversi dari bilangan desimal ke bilangan hexadesimal
Rubahlah bilangan desimal ini 45,62510 menajadi bilangan hexadesimal ?
Jawab:
# konversikanlah dulu bilangan bulat desimal ke biner dengan cara pembagian berulang dengan angka 8 sebagai pemaktor:
# 45 dibagi 16 = 2 sisa 13=D
#5 dibagi 8 = 0 sisa 2
# kemudian konversikan bilangan pecahan desimal ke biner dengan cara perkalian berulang dengan angka 8 sebagai pemaktor:
#0,625 dikali 16 = 0 sisa A
#gabungkan sisa hasil pembagian bilangan bulat dan pecahan tadi:
jadi hasil hexadesimalnya adalah : 2D,A
lihat juga:
Komentar
Posting Komentar