Langsung ke konten utama

Pembagi tegangan dan Pembagi arus



    Pernahkah anda merasa kesulitan saat mengerjakan soal pembagi tegangan dan arus, Jika anda pernah mengalami tulisan ini mungkin dapat sedikit lebih membantu. Ketika anda sedang menjalani mata kuliah rangkaian listrik 1 pasti anda akan menemui soal tersebut. Aku juga pernah merasa kesulitan dalam mengarjakannya, bahkan aku pernah mendapatkan nilai uts 22 dari skala 1-100. Tapi jangan khawatir soal tersebut tidak akan menjadi sulit lagi jika anda terus mendalami, mencari sumber literatur baru dan tekun.
    Mungkin bagi anda yang memiliki kecerdasan yang tinggi, soal tersebut tidaklah sulit. Karena ada teman sekelasku yang sepertinya dia tidak merasa kesulitan dalam mengerjakan.
    Oke, langsung saja kita pada intinya,...

    Pembagi tegangan dan arus adalah suatu metode yang berfungsi untuk mengatur pembagian, entah itu arus atau tegangan. sebagaimana dalam kehidupan yang banyak kita temui, pembagian arus dan tegangan dapat kita ilustrasikan sebagai harta warisan hheehe (lihat gambar 1).


           
 Kenapa demikian, perhatikan contoh dibawah ini,
    
Dapat kita lihat bahwa arus total atau jika dalam ilustrasi adalah harta total(yang berada didalam lingkaran biru ya,,) nilainya adalah 16,50. Lalu masing-masing percabangan atau jika kita ilustrasikan maka adalah seorang pewaris mendapat porsi masing-masing 9,00-4,50-3,00 (yang berada didalam lingkaran merah ya,,) jika semua harta pewaris dijumlah maka.
    Contoh diatas adalah salah contoh dari hukum pembagian arus, lalu dimana contoh pembagian tegangan. Coba simak gambar dibawah ini:

Dari gambar diatas, dapat anda lihat tegangan pada masing-masing komponen berbeda. Yaitu tegangan total atau harta waris 9 v, lalu kemudian pewaris atau komponen mendapat tegangan masing-masing 4,95-2,97-0,99010. Lalu jika dijumlah seluruhnya voltasenya tidak lebih dari 9.
    Sudah faham,,,, ilustrasi ini, jika faham kita kupas lebih dalam lagi......
     Jika anda mengamati dengan baik pasti ada perbedaan antara contoh gambar pembagi arus dan tegangan: kira-kira apa perbedaan itu???
1.    Kenapa pembagian arus pada masing-masing komponen harus dilakukan pada raingkaian paralel, kenapa tidak seri...(lihat gambar 2)?
Jawabannya adalah karena arus pada masing-masing komponen yang dirangkaian seri arusnya sama jadi tidak perlu rumus pembagian arus.
2.    Kenapa menentukan tegangan pada masing-masing komponen harus dilakukan pada raingkaian seri, kenapa tidak paralel ...(lihat gambar 3)?
Jawabannya adalah karena tegangan pada masing-masing komponen yang dirangkaian paralel nilainya sama jadi tidak perlu rumus pembagian tegangan.

perlu anda ketahui aturan pembagi tegangan ini berdasarkan hukum kirchof (KVL) dan Ohm. Untuk info hukum ini cari sendiri ya?

    Dari tadi kok belum ada perhitungannya,? Sabar,, kita minimal sedikit memahami prinsip diatas dulu. Nah setelah baru setelah itu kita lanjut ke perhitungan.

    Masih ingat bahwa i=v/r atau v = r.i atau r = v/i. Nah dari situlah pembagian arus dan tegangan bermula

1. pembagian tegangan
 
    Ingat sekali lagi bahwa pembagi tegangan hanya berlaku apa bila rangkaiannya seri. Karena dirangkaian seri, maka arus yang mengalir pada masing-masing komponen nilainya tentu sama.
Berikut adalah persamaan pembagi tegangan



Jadi jika menentukan V2 maka rumusnya adalah 


Contoh soal
       

Dengan menggunakan pembagian tegangan Tentukan V2 pada rangkain diatas

Jadi tegangan V2 yang terjadi pada resistor2 adalah 6 volt

Lalu bagaimana jika menentukan v1 maka rumusnya sama saja tinggal R2 dibalik jadi R1 dan R1 jadi R2. Masih belum faham,, ini aku beri tahu cara menentukan

Jadi tegangan V1 yang terjadi pada resistor2 adalah 3 volt

2. Pembagi Arus


Ingat sekali lagi bahwa pembagi arus hanya berlaku apa bila rangkaiannya paralel. Karena dirangkaian paralel, maka tegangan yang mengalir pada masing-masing komponen nilainya tentu sama.
Berikut adalah persamaan pembagi tegangan



        Contoh soal


Dengan menggunakan pembagian arus Tentukan i1 pada rangkain diatas

    Itukan cara menentukan I1 , bagaimana dengan I2 ???.maka rumusnya sama saja tinggal R2 dibalik jadi R1 dan R1 jadi R2. Masih belum fahamcara menentukan I2 ,,  KALI iini cari sendiri ya....!

Oh iya,, mengenai penyebab aku bisa mendapat nilai 22 pada soal mata kuliah rangkaian itu adalah karena soalnya tidak sesederhana ini, mau lihat bagaimana soalnya,
 
1.    Dengan menggunakan pembagian tegangan, hitung V1 dan V2

   
2.     Dengan menggunakan pembagian tegangan, hitunglah tegangan di resistor 47 kO



3.    Dengan menggunakan pembagian arus, tentukan arus yang mengalir di resistor 15 O



4.    Hitunglah ix menggunakan pembagian arus


5.    Dengan menggunakan pembagian arus, hitungah ix dan iy



rumit bukan,tapi alhamdulilah saya sekarang bisa mengerjakannya. Ok thank”s telah berkunjung

Komentar

  1. gimana konsep pembagi arus dan pembagi tegangan pada rangkaian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi, Intinya pembagi arus berlaku jika rangkaian dihubungkan paralel, sedangkan pembagi tegangan berlaku jika rangkaian dihubungkan seri.

      Hapus
    2. Dipakai buat tegangan referensi pada ic power di charger hp agar output tegangan charger selalu stabil meskipun input tegangan bervariasi dari 89v sampai 220v

      Hapus
  2. Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  3. soalnya leh uga gan... ada yang lebih sulit lagi gk ? kasih soal ngga ada cara penyelesaiannya gmna nih mau ngoreksinya ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sbenarnya soal diatas adalah soal uas saya, dan brtujuan untuk mengenalkan soal yg membuat saya mendpt nilai jlek. Untuk cara menyelesaikan soal diatas saya mohon maaf tidak bisa menampilkan disini gan.

      Hapus
  4. maaf gan ane baca di blog sebelah pembagi tegangan rumusnya
    Vout=Vin.(r1/(r1+r2)) ini untuk nyari tegangan di r1.. dengan rumus agan di atas beda ya? saya hitung juga hasilnya beda... itu apa yg membedakan ya? trimakasih.

    BalasHapus
  5. Jika maksudnya Vout adalah tegangan di r1, lalu Vin adalah sumber maka sebenernya rumusnya sama dengan rumus yg saya tulis. Dlu waktu praktikum rangkaian listrik hasil rumus tersebut sama dengan simulator ewb. Sedangkan dipengukuran aslinya, erornya haya beberapa persen(munghin faktor alat, manusia, atau lainnya)

    BalasHapus
  6. Mantap gan, penjelasan yg mudah dipahami dg kata kata yg sederhana dan simpel. Salute 👍

    BalasHapus
  7. Untuk beban arus (watt) pada resistor menghitungnya bagaimana gan?, jika menggunakan R 1/2 watt, R akan lebih cepat panas atau sebaliknya? jika menggunakan R 1/4 watt?, dan seterusnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pokoknya jika kemampuan daya resistor dipaksa diberi beban daya (watt) melebihi kemampuan resistor maka resistor akan cepat panas

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  8. yah min kalau mau beri info jangan setengah2 dong ibarat nonton sinetron pas lagi ramai2nya malah bersambung. lanjutkan lagi dong min penasaran nih

    BalasHapus
  9. Tolong infonya dong........
    Pembagi arus akan bekerja pada rangkaian yang paralel lalu apa bila di dalam rangkaian paralel itu ada rengkaian seri apakah kita harus menghitung R serinya terlebih dahulu atau kita tinggal menghitung arus pada R yang ingin di cari ?

    BalasHapus
  10. Tolong infonya dong, bagaimana proses dalam rangkaian pembagi tegangan hingga Vout dapat terbaca oleh multimeter?

    BalasHapus
  11. Lanjutkan gan, jangan ngegantung pembahasannya sama sama belajar elektronika

    BalasHapus
  12. Kak buat penyelesaian soal yg rumit itu

    BalasHapus

Posting Komentar